Minggu, 04 November 2012

Partnership dalam Bisnis


Lu boleh temenan baik, tapi dalam bisnis lu belum tentu bisa temenan....

Saya lupa siapa yang bicara itu, tapi emang saya merasa demikian adanya...

Saya pernah berbisnis atas dasar pertemanan, terakhir kali saya jalankan, partnership bisnisnya putus, temenannyapun ikut2an putus...

Pada waktu itu, agak lama... hitungan bulan...

Maklumlah masih sama2 labilnya...

Kalo sekarang mah udah baikan, meski sudah pisah kota, masih kangen2an... kalo ketemu sukanya maen suap2an, cubit2an (halahhh.... )

Sayapun sempat berencana untuk bekerjasama bisnis dengan saudara saya, akhirnya tidak jadi... banyak penyebabnya... tapi yang saya garis bawahi, stabilo-i, saya bold, saya miringkan adalah bagi saya pribadi yang berkepribadian melankolis ini (dan sepertinya berlaku pula untuk tipe kepribadian lainnya) adalah adanya rasa sungkan, apapun bentuknya...

Bisnis harus dimulai dari keterbukaan, kejelasan, karena ini ujungnya adalah mengenai Uang.  seringkali dengan teman / saudara, kita kemudian menjadi agak kurang dalam menjelasinya... alasannya adalah : Sungkan.  Karena sungkan, ada bagian yang masih kabur, karena sungkan, ada yang tidak dikomunikasikan secara full, karena tidak dikomunikasikan secara full, timbul rasa2 tidak enak, ketika rasa2 tidak enak ini tidak terkomunikasikan dengan baik akan terakumulasi, dan DUARRR meledak di saat yang tidak tepat, setidaknya itulah yang terjadi antara saya dan teman saya dahulu...

Kalau dengan saudara saya beda lagi, ini masih dalam tahap perencanaan, saudara saya ini kebetulan memiliki usaha yang sudah jalan.  udah lama jalannya, kalau dipake buat kebutuhan ya cukup cukup saja... saya ingin ajak kerjasama dengan lebih mengekspankan usahanya... saya buat proyeksi bisnisnya... tapi setelah saya buat proyeksi bisnisnya kemudian saya merasa agak kesulitan dalam berkomunikasi... pembicaraan masih berputar2 di tempat yang sama, tidak ada progresnya, saya merasa kesulitan memprogres-nya, hingga kemudian kerjasama dengan format awal ini tidak jadi dijalankan... InsyAllah masih kerjasama, tetapi dengan proyeksi yang berbeda...

Tadi kebetulan saya bertemu dengan saudara saya ini, ternyata dia kini menjalin kerjasama dengan orang yang baru dikenalnya.  begitu juga dengan saya, saya menjalin kerjasama dengan orang yang baru juga saya kenal...

Sebuah hubungan memang harus jelas di awal, bentuk hubungan A tidak semudah itu kemudian menjadi hubungan B.  Ada yang bisa, tetapi butuh proses.  Ya, proses itu yang mungkin saya kurang teguh menjalaninya... Alasan saya karena dikejar waktu juga siy sebenarnya...  Tapi yang lebih utama adalah rasa sungkan itu tadi, sungkan mo mengganti dari A ke B.  karena memang tidak mudah juga, mungkin ada yang bisa menjalankannya, karena pondasinya juga berbeda...

Beda dengan kita baru mengenal si Fulan, kita mendeklarasikan hubungan kita B, ya udah... jelas di awal, itupun juga masih terus di-eksplor (karena baru2 sama kenal juga)

Well, itu pengalaman saya yang mungkin masih setitiiiik banget.  Tapi saran saya berdasarkan pengalaman saya dan juga melihat teman2 saya... kalau toh memang mau berbisnis, carilah yang punya kemauan yang sama... jangan karena kita temenan dari playgroup kita kemudian ngajak dia bisnis... karena ketika bestfriend kita tawari join bisnis, kalo toh dia kemudian mau, make sure aja dia mau-nya bukan karena gak enakan sama kita.  dan tahunya itu bukan dengan nanya "Kamu mau takajak bisnis ini bukan karena gak enakan sama akukan ?" tahunya itu ya dari proses... dan itu beda2 tiap orang...

Oya, dari pengalaman beberapa temen yang ikutan program  mahasiswa wirausaha (PMW), biasanya tim yang anggotanya temen sepermainan playgroup dan sejenisnya adalah tim pertama kali mandeg usahanya... itu dari beberapa temen saya siy, Wallahua'lam juga... Tapi kayaknya begitu deh, hehe....

Sabtu, 03 November 2012

MISTISME DALAM BISNIS

Seorang pemilik usaha fotokopian pernah bercerita kepada saya mengenai awal-awal usahanya...

Sebut saja namananya Mas J.  Mas J ini membuka usaha fotokopian plus warnet dan print2an.  Dia membuka usahanya dengan permodalan dari Bank.  Semingggu pertama usahanya buka, semuanya tampak baik-baik saja... Baik warnet dan Print2annya, juga fotokopiannya.... Meski tidak berada di jalan besar, tapi rumah Mas J yang kemudian dia jadikan tempat usahanya itu memang berada di daerah yang rame, maklum, ada beberapa kampus swasta, sekolah, dan kantor2 di dekat rumahnya itu...  Namun, seminggu kemudian terjadi keanehan dalam usahanya...

Tidak ada seorangpun yang datang untuk nge-net, nge-print, ataupun fotocopy2 hal itu berlangsung hingga berminggu-minggu... Diapun mulai panik, cicilan ke bank-pun mulai megap-megap (apa ya niy bahasa indonesinya :-D ) Hingga kemudian ketika dia shalat Jumat dia ketemu temannya, temannya itu langsung bertanya "Gimana siy kamu itu, buka usaha tapi kok tutup terus..." Mas J langsung bingung, "Gak kok, fotokopian saya buka terus..." begitu jawab Mas J.  "Aku tu beberapa kali mau fotokopi modul2 ke tempatmu, tapi berhubung aku lewat fotokopianmu tutup terus aku ke fotokopian lainnya"

Mas J-pun tambah bingung, dia menanyakan ke beberapa tetangganya perihal usahanya, tetangganyapun ternyata juga mengira Mas J dan keluarga sakit ato keluar kota karena Usahanya tutup terus.  Diapun kemudian berkonsultasi ke seorang temannya dan menyarankannya untuk datang ke Kyai Z.  Mas J-pun datang ke Kyai Z, menurut Kyai Z, ternyata usahanya itu kena pagar setan.  Kyai Z menyarankan Mas J untuk menyapu bersih halaman depan usahanya, dan melakukan amalan-amalan sehari-hari seperti shalat 5 waktu di mesjid, mengaji setelah maghrib, shalat tahajud, dhuha, dan sedekah tiap hari.


Begitu sampai rumah Mas J-pun menyapu halaman depan rumahnya yang dia jadikan tempat usahanya itu.  ternyata dia mendapati banyak jarum bertebaran di depan halamaan rumahnya itu.  Setelah dia bersihkan, diapun melanjutkan dengan melakukan amalan-amalan sesuai yang disarankan Kyai Z.  Dan ternyata seiring berjalannya waktu, usahanya kembali didatangi pengunjung satu demi satu hingga berjalan normal kembali,

Cerita ini saya sampaikan kemarin kepada teman2 saya kemarin di sela-sela perjalanan menuju acara nikahan salah satu teman.  Cerita ini saya sampaikan terkait begitu kentalnya dunia mistisme dan perklenikan di jawa timur khususnya bagian tengah ke timur.  Pernah dengar juga penjual nasi pecel yang sudah memastikan nasi putih dan sayuran2nya matang dengan sempurna, begitu dibawa ke tempat usahanya, langsung nasinya 'ngiler' dan sayurnya menjadi langsung tidak segar.  Maka dari itu beberapa orang jualan kemudian melengkapi tempat usahanya dengan rajah, ataupun tempelan2 tolak bala apabila ada yang mengirimkannya ke tempat usahanya.  Terkait cerita Mas J tadi saya sampaikan ke teman2 saya selama kita rajin melakukan amal-amal yang normal harusnya dilakukan, insyaAllah usaha kita pasti dibantu oleh Allah SWT.  Gak perlu sampe ada 'penambahan'2 lainnya...

Seorang teman saya kemudian membantah cerita saya dengan menceritakan apa yang terjadi di tempat kerjanya di sebuah kantor cabang pembantu salah satu bank syariah yang berlokasi di Pasuruan Jawa Timur.  PIC dari bank tersebut teman saya menyebut adalah seorang ahli ibadah, ibadahnya rajin semua.. gak nemu celahnya lah... ke orang2 juga sangat baik... dia hanya gak percaya dengan 'begitu2'an sama sekali... maka ketika dia datang ke sana disarankan untuk ke Kyai A, B, C ataupun tokoh spiritual lainnya agar lancar dia menolak... "Udahlah... diserahkan ke Allah aja" seinget saya begitu katanya...

hingga kemudian Bank tersebut kena musibah, saldo dana yang tercatat di komputer adalah selisih 100 juta dengan dana di Brankas.  Dana di Brankas kurang 100juta daripada dana yang tercatat di komputer.  Bagaimana mungkin ini bisa terjadi ? apakah ada pencuri, tidak ada satupun yang tercongkel... Atau pencurinya dari orang dalam sendiri ? ataukah kesalahan teler dalam menginput ? tapi bukankah sebelum dimasukkan ke brankas di sore hari selalu dilakukan penghitungan ulang ? dana itu diketahui lenyapnya keesokan harinya ketika diitung kasnya...

Sempat terjadi suasanya yang tidak enak, saling curiga, hingga kemudian PIC-nya itu berencana menebus dengan mengambil 100 Juta dari depositonya.... Tidak diperbolehkan tapi oleh pimpinannya... Harus dicari sampai ketemu...  Audit dari Jakartapun sampai turun untuk mengecek... dan memang selisish 100 juta...

Akhirnya banyak saran2 untuk dtg ke Kyai A, B, C tadi,,, akhirnya berkunjunglah PIC tadi.  Dan intinya memang ya sepertinya mungkin ada yang main mistis dengan seolah memasukkan duit 200 Juta, padahal yang dimasukkan 100 juta, tapi teller terlanjur menginputnya 200 juta.  ketika diitung ulang sebelum brankas duitnya seolah2 ada, begitu masuk brankas entah mungkin malam harinya 100 juta mungkin menguap entah kemana.  iNtinya yang jelas kasus ini sampai sekarang masih belum ditemukan penyebabnya apa...

Saya memiliki keyakinan bahwa Allah SWT itu maha besar, apa yang ada di Langit dan bumi semua tunduk kepada-Nya... Kalau toh ada yang tidak mau tunduk, ya itu Syetan yang sombong sehingga dibuang oleh Allah SWT ke Neraka Jahannam... dan syetan ini gak mau masuk neraka sendirian... dia sangat berambisi mengajak keturunan Nabi Adam untuk nemenin dia di neraka...

Kita tidak menutup mata kejadian mistis2 tadi itu memang ada... sudah saya ceritakan di atas beberapa.... Tapi kita yakinkan kita punya Tuhan Yang Maha Besar ? atau jangan2 kita tidak cukup yakin ? Ada dua ikhtiar yang harus kita selalu lakukan... Ikhiar Langit dan Ikhtiar Bumi... Ikhtiar bumi terkait dengan continuous improvement, Ikhtiar Langit terkait dengan upaya kita Minta Sama Yang Punya Langit dan Bumi...

Mengenai crita Mas J, sudah saya ceritakan semua dan saya memang bertemu dengan orangnya... Dan dapet Crita dri dia sendiri... Mengenai PIC Bank tadi, Wallahua'lam... Saya tidak pernah bertemu orangnya... Tapi paling tidak ada dua kemungkinan, yang pertama itu memang merupakan musibah sebagai ujian dian untuk naik to the next Level in his life, yang kedua masih ada yang perlu disempurnakan lagi dalam ikhtiar2nya... Dua ikhtiar itu saja, tidak ada ikhtiar yang lain....

Saya disini bukan yang paling beriman, taqwa, dan lain sebagainya... Tapi dalam tulisan ini saya hanya ingin berbagi saja apa yang saya ketahui... Berharap ada masukan, share, ataupun sumbangan baik berupa ide maupun rupiah (hehehehe...)

Saya minta maaap apabila ada pihak2 yang kurang berkenan dengan tulisan ini...

Semoga ada yang bisa di-share lagi dari tulisan ini...

Makasih udah mbaca yaaaa......


Minggu, 29 Juli 2012

Posting Pertama :-D

Posting Pertama saya di Blog ke-3 saya,

Blog Pertama udah cukup lama njalaninnya meski sempat tidak istiqomah sama sekali....

Blog Kedua, saya pura-pura melupakannya, dan ingin menghapusnya karena tidak berminat sama sekali untuk melanjutkannya kembali...
( Btw sekalian aja barangkali yang membaca tulisan ini ada yang tahu bagaimana menghapus sebuah blog... karena saya ingin menghapus blog saya ini tapi belum tahu gimana caranya :-D )

Blog ini saya berikan Tittle : My Tought bout Economics, Business, Financial, Entrepreneurship and Accounting...

Kalo blog saya yang ini lebih banyak bercerita mengenai keseharian, dan what i thinking in a daily life, di Blog ini saya menulis buah pikiran saya mengenai Ekonomi, Business, Keuangan, Kewirausahaan, dan Akuntansi

Is it serious blog ? Entahlah, bisa jadi serius bisa jadi santai, yang pasti dalam blog ini saya bakal lebih 'agak' resmi dan tidak alay :-D

Motivasi saya membuat blog ini adalah untuk lebih menuangkan saja buah pikiran saya seputaran hal tesebut di atas, karena setelah penelusuran yang mungkin agak lama, setidaknya ada 3 hal yang ingin saya lakukan dalam hidup ini,

Pertama, Berbisnis

Kedua, Mengajar

Ketiga, Menulis
Berhubung saya juga saat ini sedang kuliah S-2 juga, sekalian saja di Blog ini saya ingin menuliskan what i thinking terkait dengan apa yang saya pelajari, which is : Accounting...

Tapi ya tidak melulu mengenai Accounting, saya jujur merasa lemah sekali dalam Akuntansi, but i want to learn. Hopefully, blog ini bisa membantu saya... Entah gimana caranya...

Tapi ketika berbicara mengenai akuntansi, mungkin pikiran kita langsung menuju ke sesuatu hal yang sangat spesifik, dan jujur... itu bukan saya, saya sepertinya memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang generalis daripada spesialis, karena itulah saya ingin berbisnis menjadi aktivitas menghidupi diri saya dan keluarga...

Karena itulah, this is not always about Accounting, it is about Economics, Business, Financial, and of course Entrepreneurship

Entah pada akhirnya topik apa yang paling banyak akan saya tulis di Blog ini, yang jelas Postingan Pertama saya yang sudah dalam pikiran saya adalah mengenai Business and Entrepreneurship...

We'll see :-D